Cara Hidup Berhemat yang Salah Sasaran



YulianaID – Berbicara tentang istilah kata yang sering menjadi khiasan untuk menggambarkan suatu hal tentunya kita sudah sering mendengar kata kiasan tersebut. Seperti contoh kata kiasan Hemat pangkal kaya, Kata hemat merupakan kata sakti yang mungkin sudah sering anda dengar sejak kecil. Belajar untuk menjalani hidup hemat merupakan salah satu kegiatan yang perlu kita lakukan setiap hari untuk mencapai tujuan keuangan tertentu. Apakah tujuan anda dalam melakukan penghematan? Tentunya untuk lebih banyak mengumpulkan uang agar mencapai suatu tujuan terkait dengan tujuan finansial, seperti keinginan memiliki mobil impian, pensiun dini, atau memiliki cita-cita kuliah diluar negeri. Tujuan finansial sendiri macam-macam, seperti memiliki rumah sendiri, mendapatkan dana tabung melanjutkan kuliah ke luar negeri, atau liburan keliling dunia saat pensiun nanti. Semua hal tersebut tentunya bisa dicapai dengan kerja keras dan gaya hidup hemat. Banyak orang yang sudah melek tentang keuangan mulai menyadari bahwa berhemat merupakan kunci untuk menjadi lebih kaya. Lifestyle atau gaya hidup boros dan menghambur-hamburkan uang tentu tidak akan membuat anda menjadi lebih kaya. Terdapat serba-serbi atau tips untuk melakukan penghematan sudah mudah ditemukan dimana-mana, tetapi banyak yang tidak menyadari telah melakukan kesalahan ketika memiliki tujuan untuk hidup berhemat. Akibatnya, anda akan menjadi lebih jauh dari tujuan penghematan yang telah anda tetapkan sebelumnya.


Langkah dan cara hidup berhemat yang salah sasaran

Salah satu cara atau kiat agar jangan sampai anda terjatuh kedalam lubang tersebut. Berikut ini mari kita cek kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai pada orang-orang yang menerapkan cara berhemat yang dikiranya dapat membuat hidup jadi lebih berhemat, tetapi justru akan berujung pada pemborosan. Agar anda tidak sampai terjebak kedalam cara berhemat yang salah, mari cek terlebih dahulu hal-hal berikut ini:


1. Membeli barang dengan tidak memanfaatkan promo

Pernah kita temui promo disekitar kita yang sebenarnya teramat sayang jika dilewatkan tetapi kita seringkali menganggap hal tersebut biasa saja. Padahal promo-promo tersebut sangat dapat membantu kita dalam mengurangi pengeluaran. Apalagi di zaman sekarang ini, sudah banyak promo-promo dari aplikasi online yang sering bermunculan, apabila kita jeli utuk melihat promo tersebut, maka kita bisa mendapatkan penghematan yang sangat banyak


2. Membeli produk secara grosir tetapi kurang cermat

Ketika belanja suatu barang dengan sistem grosir, biasanya kita akan mendapatkan diskon khusus. Hal ini menguntungkan dan memang merupakan salah satu strategi untuk hidup hemat. Akan tetapi, jangan sampai strategi ini salah sasaran. Pastikan barang nyang akan dibeli di grosir ini memang anda butuhkan dan dapat tahan dalam waktu yang lama. 


3. Kebiasaan menumpuk barang lama

Kebiasaan dalam menumpuk barang lama selain demi alasan hobi, ada juga yang karena sayang dibuang karena dapat digunakan kembali, misalnya perabotan. Padahal jika terlalu banyak menumpuk, anda akan membutuhkan tambahan tempat untuk menyimpan barang-barang tersebut. Terlebih lagi jika barang-barang tersebut menjadi sarang serangga atau hewan lain seperti tikus. Tentunya hal ini justru akan merusak bagian rumah dan tentunya membutuhkan biaya untuk renovasi


4. Menunda reparasi dan pemeliharaan

Jika anda memiliki perabotan, rumah, atau mobil yang sudah mulai rusak beberapa bagiannya, pertimbangkanlah untuk melakukan reparasi secepatnya. Menunda reparasi akan mengakibatkan anda mengeluarkan biaya yang lebih besar saat kerusakan barang atau rumah anda sudah terlalu parah dan tidak dapat diperbaiki. Atau anda menunda mengganti oli mesin kendaraan anda baik mobil maupun sepeda motor. Hal itu akan menyebabkan kendaraan anda bisa cepat menjadi rusak dan akan lebih banyak mengeluarkan biaya untuk reparasi. Jika ingin tetap hemat, anda bisa pelajari cara reparasi sendiri atau sewa jasa dari teman


5. Kebiasaan mencari harga yang paling murah

Kebiasaan orang dalam mencari harga yang paling murah untuk membeli suatu barang. Padahal, anda juga perlu melihat kualitas, kuantitas dari barang yang anda beli tersebut. Misalnya, toko A menawarkan tas seharga Rp. 250 ribu dan memiliki diskon hingga harganya menjadi Rp. 175 ribu, sedangkan toko B menjual tas yang sama dengan harga Rp. 200 ribu. Coba cek apakah kualitas dari tas di toko A memang lebih baik atau minimal sama dengan toko B. Contoh lain untuk menghemat makan siang, anda memilih makanan tinggi lemak seharga Rp 15 ribu dibandingkan makanan sehat seharga Rp 25 ribu. Dalam jangka panjang, makanan sehat akan lebih membuat tubuh anda menjadi lebih sehat dibandingkan dengan makanan tinggi lemak dengann harga yang lebih murah


6. Tidak membuat tujuan yang jelas

Jika anda bisa memaksimalkan penghematan yang ingin anda lakukan, anda perlu menetapkan tujuan yang lebih jelas, sebagai contoh, anda ingin memiliki rumah sendiri. Cobalah buat list agar tujuan anda lebih jelas, seperti kapan anda ingin memilikinya dan berapa kira-kira nilai yang akan anda keluarkan. Jika anda tidak memiliki tujuan yang jelas, penghematan yang anda lakukan juga menjadi tidak jelas berapa seharusnya yang anda hemat. Anda juga menjadi tidak tahu apakah penghematan yang anda lakukan sekarang sudah cukup atau tidak


7. Sering terkecoh dengan mengorbankan kualitas demi harga

Barang murah memang tidak selau berati murahan. Hanya saja, tidak semua jenis barang dapat kita beli dengan prinsip. Misalnya, anda ingin membeli tas di pasar mangga dua di salah satu toko dengan harga Rp 50 ribu, sedangkan ada toko lain yang banting harga hingga Rp 30 ribu per baju. Perhatikan apakah harga baju yang semurah itu kualitasnya mirip dengan tas yang Rp 50 ribu atau justru jauh dibawah. Jangan sampai baru sekali dipakai malah langsung putus atau sobek setelah dicuci


8. Sering mengkonsumsi junk food

Jika anda penggemar junk food seperti burger, ayam goreng dan kentang goreng instan demi berhemat. Sebaiknya belajar untuk meninggalkan kebiasaan tersebut. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa junk food tidak baik untuk kesehatan. Bisa-bisa, anda justru harus membayar biaya perawatan rumah sakit yang tinggi, jika anda jatuh sakit. Salah satu cara menghemat uang yang bijak untuk makan adalah jangan memasak sendiri. Selain lebih sehat, jumlah yang anda keluarkan juga lebih sedikit dibandingkan beli di restoran


9. Tidak mengambil liburan

Berlibur atau kegiatan rekreasional itu perlu dimanfaatkan. Jika anda hanya terus bekerja setiap hari, suatu saat anda dapat menumpuk lelah, stres, dan berbagai beban mental lain yang dapat mengganggu kondisi kesehatan anda. Jika anda jatuh sakit, uang yang anda keluarkan justru jadi lebih banyak. Luangkanlah sedikit tabungan anda untuk kegiatan liburan atau kegiatan rekreasional lain. Agar lebih murah, anda dapat mencoba membeli tiket dan akomodasi pada jauh-jauh hari dan juga pada saat tidak di masa berlibur.

Posting Komentar

0 Komentar