Sajian Kuliner Tradisional yang Ekstrem di Indonesia , Tertarik Mencoba?

YulianaID – Apakah anda pernah mendengar tentang kuliner tradisional yang ekstream? Apa yang terpikirkan pertama kali saat mendengar istilah ini? Apakah anda berani untuk mencobanya? hmmm

Saat berkunjung ke suatu daerah, uniknya kita bisa menemukan makanan khas. Ada beberapa makanan khas yang terbilang biasa bahkan ekstrem bagi para pendatang. Namun bagi warga lokal, makanan tersebut terbilang biasa, lezat dan bergizi

Membahas tentang kuliner, ada kuliner yang cukup esktream loh. Beberapa jenis makanan tersebut diantaranya mungkin akan membuat anda bergidik ngeri karena sangat terkesan ekstream. Akan tetapi bagi yang terbiasa menyantapnnya pasti mengatakan bahwa makanan dan minuman tersebut enak dan sehat. Dalam artikel berikut ini kami akan membahas sajian kuliner tradisional ekstrem yang ada ada di Indonesia.



Sajian Kuliner  Tradisional yang Ekstrem di Indonesia

Berikut ini adalah beberapa menu makanan tradisional yang ekstream diantaranya adalah:

1. Puthul

Puthul merupakan sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan yang banyak di awal musim penghujan. Oleh sebagian masyarakat gunung kidul, Yogyakarta. Puthul dijadikan sebagai bahan utama pembuatan makanan. Hal ini dilakukan karena larva dari puthul dianggap sebagai hama yang dapat berpotensi merusak pertanian warga. Sebelum digoreng, puthul dibersikan sampai bersih menggunakan air. Bagian sayap puthul yang cukup keras harus dilepaskan terlebih dahulu dari tubuhnya. Kemudian diberi bumbu bacem lalu ditiriskan dan digoreng.


2. Gulai Siput dari Riau

Gulai biasanya menggunakan daging ayam atau sapi, daun nangka atau daun singkong sebagai bahan utamanya. Tapi di Riau, orang membuat gulai dari siput (keong) sebagai bahan utamanya


3. Batok Tawon

Masih di Jawa, ada kuliner ekstrem botok tawon di daerah Banyuwangi. Batok tawon terbuat dari sarang lebah dalam bahasa jawa disebut tawon. Sarang lebah yang telah di potong menjadi ukuran kecil, keudian dibungkus dalam daun pisang dan diberi bumbu botok dengan cabai


4. Sabeta

Kuliner ekstrem berikutnya adalah sabeta yang terbuat dari ulat sagu, biasanya sabeta ini diolah dengan cara ditusuk seperti sate dan biasanya sabeta ini banyak dijumpai di daerah maluku


5. Sambal Tumpang

Sambal tumpang memanfaatkan tempe sebagai bahan utama. Uniknya tempe yang digunakan adalah campuran tempe yang sudah mau busuk dan tempe yang masih dalam kondisi bagus. Tempe kemudian di tumis dengan menggunakan berbagai bumbu dapur, santan dan penyedap rasa. Hasilnya ada bau khas dari tempe busuk ketika disantap. Sambal tumpang terkenal dari kawasan Jawa Tengah


6. Didih

Didih disebut juga dengan saren, didih adalah olahan makanan yang terbuat dari darah ayam atau juga bisa menggunakan darah kambing atau sapi yang kemudian diolah dengan cara dikukus. Untuk menambah rasa agar lebih sedap didih hanya perlu ditambahkan garam saja. Makanan ini lebih mudah ditemui di daerah Jawa Timur, Khususnya di penjual gulai


7. Rempeyek Laron

Tahu laron? Biasanya serangga ini akan tertarik dengan cahaya lampu, berkerumun di tempat terang dan sangat mudah ditemukan saat musim hujan. Orang-orang akan memanfaatkan kesempatan untuk menangkapnya, kemudian di goreng. Selanjutnya dicampur ke adonan rempeyek sebagai pengganti kacang


8. Ampiang Dadiah Khas Bukit Tinggi

Nah ini salah satu kondimen asli Indonesia. Makanan ini terbuat dari fermentasi susu kerbau yang ditambahkan perasan lemon untuk memberikan aroma segar


9. Lawar Merah

Lawar merah adalah merupakan salah satu makanan dalam budaya bali. Lawar merupakan sayuran yang di sayat tipis kemudian dicampur aneka rempah dan bumbu dapur. Lawar biasanya dilengkapi dengan daging kelapa tua parut, suwiran daging protein. Khusus lawar merah, disiram dengan darah entah itu ayam atau babi. Lawar harus selalu ada dalam upacara keagamaan Hindu Bali


10. Sate Biawak

Reptil yang biasa hidup di rawa-rawa ini dijadikan makanan ekstrem bagi sebagian orang jawa. Cara memasak daging biawak biasanya disate ataupun di tongseng sesuai selera. Dagingnya dipercaya dapat menyembuhkan penyakit gatal pada kulit dan juga dapat menyembuhkan penyakit asma. Kuliner satu ini sudah menjadi obat tradisioanl Jawa. Penggemar daging biawak cukup banyak, karena rasanya yang lezat


11. Jus Cacing Tanah

Ini bukan jus cacing tanah yang hidup ya, melainkan bubuk cacing tanah yang sudah dikeringkan dan diolah terlebih dahulu. Orang-orang biasa mencampurnya dengan air dan es batu untuk menambah kesegarannya. Beberapa orang meyakini jus ini mengandung protein tinggi yang mampu mencegah penyakit typus


12. Rujak Cingur Khas Jawa Timur

Yang membuatnya ekstrem karena cingurnya itu sendiri, Cingur adalah lidah sapi atau kerbau. Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa bagian ini paling kotor, tapi rasanya sangat enak jika dicampur dengan tahu, tempe dan bumbu kacang


13. Ulat Sagu dari Papua

Kadang ulat sagu ini disajikan sebagai lauk pelengkap hidangan utama, cara pengolahannya kadang goreng atau dipanggang. Namun tidak sedikit yang memakannya mentah-mentah.


14. Belalang Goreng Khas Yogyakarta

Apabila berlibur ke gunung kidul yogya, juga akan dengan mudah menemukan kuliner ekstrem belalang goreng. Belalang goreng ini dulunya dijadikan lauk untuk pengganti daging ayam yang masih mahal harganya. Belalang goreng yang digunakan didapat dari belalang kayu yang ukurannya lebih besar dari belalang di sawah. Cara pengolahannya juga cukup teliti, sebelum ditambahkan bumbu dan digoreng terlebih dahulu bagian organ dalam belalang. Anda bisa menemui rumah produksi yang menghasilkan belalang goreng. Beberapa orang yang pernah mengkonsumsinya mengatakan jika belalang goreng ini rasanya mirip dengan ayam goreng, tetapi nilai protein yang dihasilkan lebih tinggi dari ayam


15. Paniki

Selain daerah minahasa yang sudah terkenal memiliki makanan khas yang disebut paniki, terdapat daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan protein kelelawar diantaranya adalah daerah Gunungkidul di Yogyakarta, dan juga beberapa daerah di kepulauan Maluku dan Kalimantan. Paniki adalah kelelawar pemakan buah. Paniki memiliki tubuh yang lebih besar dari kelelawar pada umumnya. Kelelawar jenis ini dipilih agar yang menyantap lebih puas dalam menikmati sup paniki. Untuk menghilangkan bulunya, paniki harus dibakar setelah itu dimasak dengan santan dan bumbu, semisal bawang putih, bawang merah, serai, cabai, dan lain sebagainya.


16. Ulat Bulu

Melihat ulat bulu ekspresi yang pertama kali adalah rasa geli, Lalu bagaimana jika dimakan? Di Purworejo, Jawa Tengah memakan ulat bulu bukanlah hal yang menggelikan, warga telah biasa untuk mengkonsumsinya. Ulat bulu diyakini dapat menyembuhkan sakit gigi, namun yang dikonsumsi bukan sembarang ulat bulu, hanya lyman tridae dan ulat pohon turi. Cara memasaknya biasanya langsung di goreng atau di sate. Nah, itulah beberapa kuliner tradisional yang ekstrem di Indonesia. Barangkali anda ada yang berani mencobanya?


17. Torpedo

Torpedo atau testis kambing ini dapat dipesan di rumah makan sate kambing daerah jawa. Umumnya torpedo kambing akan ditaroh dipirinng dan ditutup daun pisang oleh penjual. Ada kepercayaan di masyarakat menyantap torpedo dapat meningkatkan libido

Posting Komentar

0 Komentar