Mengenal Sejarah Pantai Pangandaran

YulianaID – Sejarah Pangandaran, Desa ini pada awalnya dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku sunda. Kenapa mereka lebih memilih Pangandaran. karena menurut mereka di Pangandaran, tingkat gelombang lautnya kecil yang dapat membantu memudahkan mereka untuk mencari ikan. Nah dipantai Pangandaran ini terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang disebut Cagar Alam atau Hutan Lindung, Tanjung ini yang meghambat gelombang besar untuk sampai ke pantai. Disinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu/andar. Banyaknya para pedagang berdatangan ke tempat ini membuat tempat ini menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Asal muasal kata Pangandaran ini berasal dari 2 buah kata yaitu paugan yaug artinya "Makanan" dan Doran yang artinya Pendatang. Jadi ke 2 kata tersebut billa disatukan menjadi Pangandaran yang artinya sumber makanan para pendatang.

Pada tahun 1922 Eyken membeli tanah pertanian di pananjung Pangandaran. Kemudian memindahkan penduduk yang tinggal didaerah yang sekarang menjadi taman wisata alam. Selanjutnya daerah tersebut dikelola sebagai daerah perburuan pada tahun 1931 dilakukan tindakan untuk memperbaiki habitat bagi satwa berkuku yang dimasukkan. Pada tahun 1934 daerah tersebut diresmikan menjadi sebuah "Wildreservaat" dengan keputusan Statblad 1934 nomor 663. Tetapi dengan ditemukannya jenis-jenis tumbuhan penting, termasuk Raflesia Parma pada tahun 1961, namanya diubah menjadi cagar alam, dengan surat keputusan Menteri Pertanian no.34K!vlP/tahun 1961. Akhirnya pada tahun 1978, karena adanya potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata alam. Maka sebagian wilayah cagar alam yang berbatasan dengan area pemukiman statusnya diubah menjadi Taman Wisata Alam. Dan pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan disekitar cagar alam (470ha) sehingga luas kawasan perairan disekitar Pangandaran seluruhnya menjadi 1500ha. Perkembangan selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.I 04/kpis-11/1993 perusahaan TWA Pangandaran diserahkan kepada Perum Perhutani dan discrahkan fisik pengelolaannya pada 1 November 1999. Kunjungi juga deretan tempat wisata ekstrem yang ada di Indonesia, apakah anda tertarik mencoba?




Sejarah Pantai Pangandaran

Terdapat beberapa daya tarik wisata yang berada diluar TWA baik yang berada dikawasan Cagar alam darat maupun cagar alam laut, yaitu diantaranya:

1. Batu Layar, yang menurut legenda baru tersebut merupakan perwujudan dari sebuah kapal yang ditumpangi oleh Putri Tandarun Cagang bersama suaminya seorang Belanda.

2. Cirengganis yaitu sebuah mata air keramat yang mengalir menjadi sungai. Konon dapat membuat orang awet muda bila orang tersebut mandi atau cuci muka ditempat tersebut.

3. Pantai Pasir Putih, berada dikawasan Cagar alam Laut dengan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan adalah berjemur, dan melihat taman laut

4. Padang Pengembalan Cikama merupakan area padang rumput dan semak seluas 20ha sebagai habitat

5. Air Terjun terdapat dikawasan cagar alam bagian selatan dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2 jam melalui jalan setapak dibawah tegakan hutan tersebut.

Selain dari itu, terdapat juga beberapa tempat bersejarah diantaranya adalah sebagai berikut:


A. Gua Keramut atau Gua Parat

Menurut cerita gua ini dahulunya merupakan tempat untuk bertapa dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari mesir yaitu Pangeran kesepuluh (Syekh Ahmad) 


B. Gua Paggang

Menurut cerita yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lauran atau disebut pula Kyai Paucing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Roro KiduJ dan ibunya menugaskan untuk menjaga lauran didaerah Jawa Barat pada khususnya dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya oleh karena itu beliau disebut Embah Jaga Lauran. Sebenarnya Embah Jaga Lauran ini berasal dari Mesir yang ditugaskan untuk menyiarkan agama Islam. Beliau mempunyai istri 7 orang yang setiap malam beliau bergiliran menengok salah satu ketujuh istrinya. Ketujuh istrinya itu selalu bertengkar satu sama lainnya. Pada suatu hari istrinya yang ketujuh tidak sempat ditengok karena beliau pergi memancing. Pancing yang digunakan tidak berbentuk melingkar akan tetapi lurus dan ikan yang didapatnya disebut ikan topel karena ikan tersebut tidak menempel pada pancingnya. Setelah beliau mempunyai ikan topel tersebut ketujuh istrinya kemudian rukun bersama. Maka oleh karena itu beliau juga disebut Kyai Pancing Benar dan sampai sekarang masih banyak orang yang menangkap ikan tersebut karena masih percaya pada khasiatnya. Disebut Panggung karena dalam gua ini terdapai tempat seperti panggung yang dipakai untuk sembahyang para wali atau orang-orang yang naik haji ke Mekkah.


C. Gua Lanang

Pangeran Kanoman (Syech Muhammad). Pangeran Maja Agung dan Pangeran Raja Sumenda. Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat yang salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Purri Jin, mempunyai seorang putri yang bernama Dewi Ranggasmam. Pangeran Batara sumenda adalah kakak dari Pangeran Maja Agung. Pada suaiu hari Pangeran Maja Agung memaaggil kedua putranya Pangeran Ahmad dau Pangeran Muhammad untuk memberikan tugas untuk mengislamkan daerah Ciamis. Pangeran Maja Agung percaya bahwa anaknya dapat menjalankan tugasnya karena mereka mernpunyai kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut Konco Kaliman. adik tirinya yang bernama Dewi Ranggasmara pernah meracuni kedua kakaknya karena menginginkan jimat akan tetapi perbuatannya segera diketahui, Sebagai pembalasannya kakaknya hendak memperkosa adiknya akan tetapi hal itu tidak sempat dilakukan karena sempat diketahui oleh penakawannya,

Pada hari yang telah ditentukan Pangeran Ahmad dan Muhammad pergi untuk menjalankan tugasnya akan tetapi Pangeran Maja Agung tidak mendapat berita tentang putranya. Kemudian menyuruh kakaknya Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya. Pangeran Raja Sumenda pergi sendirian dari Mesir. beliau mendengar suara yang memberitahukan bahwa kedua keponakannya ada dalam gua.

Setelah ketemu kemudian melapor kepada Raja Maja Agung. tidak lama kemudian beliau menyusul dan bersama-sama bersemedi di gua ini yang sekarang diberi nama gua keramat, Didalam gua ini terdapat dua kuburan yang bukan sebenarnya, hanya sebagai tanda saja bahwa ditempat inilah syech Ahmad dan Mubamad menghilang (tilem). Menunrut cerita gua ini dulunya merupakan Kraton yang pertama Kerajaan Galuh, sedangkan Keraton yang kedua terdapat dikarang Kamuyuaan Ciamis. Raja Galuh ini laki-Iaki (lanang) yang sedang berkelana.


D. Batu Kalde atau Sapi Gumarang

Ditempat ini menurut cerita tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nahkoda kapal, pada suatu hari Sapi Gumarang ini diutus untuk membeli padi kedaerah Galuh. akan tetapi tidak berhasil sebab Raja Galuh tidak mengijinkan karena persediaan padi untuk daerah itu sendiri belum mencukupi. Nahkoda kapal saugat marah mendengar hal itu kemudian dia mengutus sapi Gumarang untuk merusak seluruh Gal uh dan sekitarnya. Sapi Gumarang dapat menjalankan tugasnya dengan baik terbukti seluruh padi baik yang berada dilumbung dan disawah terkena hama. Raja Galuh sangat terkejut dengan keadaan ini dan beliau yakin hal ini pasrti dilakukan oleh utusan Nahkoda, kemudian beliau menyuruh putra angkatnya Sulanjana untuk mencari Sapi Gumarang dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan membantu kerajaan Galuh apabila terserang hama.

Posting Komentar

0 Komentar